Thursday, November 17, 2005

OST Singles - The Perfect TimeCapsule for Early 90's Scene

Sisi moumental dari sebuah film tentang romantisme anak muda kadang datang dari sisi yang tidak terduga. Sutradara (muda, pada waktu itu) Cameron Crowe adalah seorang pecinta sejati musik. Dirinya pernah menjadi kontributor majalah papan atas mulai dari Cream sampai Rolling Stones. Tapi berkah bagi Crowe justru ketika dia mengajak Paul Westerberg sebagai produser album kompilasi soundtrack film-nya yang berjudul Singles. Filmnya sendiri bercerita tentang kehidupan anak-anak muda di Seattle dalam mendefinisikan hubungan (cinta) mereka. Tidak ada yang istimewa dari film yang dibintangi Bridget Fonda dan Matt Dillon tersebut. Kecuali Original Soundtrack-nya berhasil menjadi monumen kompilasi terbaik yang seolah membekukan sebuah scene musik dalam time capsule. OST Singles adalah soundtrack tentang alternatif 90-an yang paling baik sepanjang masa.



Hampir semua line up dari Seattle Sound turut serta dalam kompilasi ini kecuali Nirvana. Alice in Chains membuka dengan "Would" yang diambil dari album Dirt. Nomor yang fenomenal dengan permainan instrumen maksimal kuartet ini. Pearl Jam menyumbangkan dua buah lagu yang (saat itu) tidak terdapat dalam album apapun sampai rilis Lost Dogs berpuluh-puluh tahun kemudian. Yang pertama lagu bertempo mid-temp berjudul "Breath". Kemudian satu lagu yang menjadi anthem selama bertahun-tahun dalam tempo yang menggambarkan scene musik pada saat itu, berjudul "State of Love and Trust". Mother Love Bone, predecessor Pearl Jam yang saat itu sudah almarhum turut juga men-donor-kan satu buah lagu yang belakangan sering dibawakan oleh Eddie Vedder cs., "Crown of Thorns". Sementara itu Soundgarden juga mengisi deretan musisi dengan mencantumkan "Birth Ritual". Belum cukup, Chris Cornell yang bersama anggota Pearl Jam ikutan tampil di film juga menambahkan dengan satu buah lagu karya solo-nya berjudul "Seasons". Deretan nama besar itu masih ditambahkan dengan line up paten yang juga mendukung mereka seperti Mudhoney, Smashing Pumpkins dan Screaming Trees yang juga pelakon scene alternatif awal ini.

Paul Westerberg yang juga menyumbang satu buah lagu didalam album ini menghadirkan juga nomor klasik kesukaan Crowe, "Battle of Evermore". Lagu Led Zeppelin itu dibawakan ulang oleh The Lovemongers. Satu lagi track favorit Crowe yang muncul adalah "May This Be Love"-nya Jimi Hendrix, yang tampil dalam versi original-nya. Deretan line up itu adalah jaminan mutu bagi album ini. Selain sebagai time capsule yang sempurna untuk musik di awal 90-an, bagi para penikmat musik yang ingin "mempelajari" apa yang disebut dengan musik grunge bisa menjadikan album ini sebagai bab pembuka. Album ini adalah album yang wajib dimiliki oleh semua orang yang fanatik dengan kualitas musik dan peduli akan pentingnya dinamika dalam musik. Paling tidak, album ini telah ikut menempatkan filmnya yang lumayan flop sebagai monumen penanda waktu era 90-an. Gelombang musik yang selamanya mengubah musik modern.

Tracks:
01. Would? - Alice In Chains
02. Breath - Pearl Jam
03. Seasons - Chris Cornell
04. Dyslexic Heart - Paul Westerberg
05. Battle Of Evermore - The Lovemongers
06. Chloe Dancer/Crown Of Thorns - Mother Love Bone
07. Birth Ritual - Soundgarden
08. State Of Love And Trust - Pearl Jam
09. Overblown - Mudhoney
10. Waiting For Somebody - Paul Westerberg
11. May This Be Love - Jimi Hendrix
12. Nearly Lost You - Screaming Trees
13. Drown - Smashing Pumpkins

No comments: