Seberapa jauh sebuah inspirasi mempengaruhi karya dalam bermusik? Creed pernah disebut sebagai nu-Pearl Jam, atau Seether dianggap sebagai Nirvana baru. tetapi apa yang dinilai dari Creed adalah karakter suara Scott Stapp yang mengikuti jejak bariton Eddie Vedder. Sementara latar musik mereka tidaklah seperti justifikasi sebagai nu-Pearl Jam. Begitu juga dengan model vokal Cobain pada lagu-lagu Seether. Secara keseluruhan, mereka tidak pernah berhasil menciptakan musik Pearl Jam atau Nirvana. Karena musik itu adalah masalah sound and soul.
Hal itulah yang dipahami oleh got.ID. Band asal Jakarta yang sangat terinspirasi oleh Pearl Jam ini tetap tidak berusaha untuk mengkopi Pearl Jam, atau untuk menjadi Pearl Jam-nya Indonesia hanya dengan sekedar memirip-miripkan salah satu bagian. Personil got.ID yang terdiri dari Arief (gitar, vokal), Ridha (gitar), Yosa (bas) dan Mayo (drum) ini membawa pengaruh masing-masing ke dalam karakter musik yang dihasilkan sebagai sebuah grup. Arief yang tumbuh dengan musik-musik Metallica membawa layer ritem dan kord yang cukup dominan untuk dilapis dengan komposisi hard rock-ish dari Ridha, seperti yang terdapat pada nomor instrumental "Koboy". Meski proses pendewasaan bermusik Ridha dimulai dari kecintaannya terhadap masa-masa grunge dahulu, tetapi root yang ditularkan Ridha ke dalam musik got.ID adalah vintage root, misalnya dalam melodi-melodi klasik pada track "Orang Tua Itu". Atau melapisi permainan ritem dalam "Fajar" yang dibentuk dari race antara beat drum Mayo dan dual kord dari Ridha yang menjadikan track ini terdengar seperti musik The Ramones. Sedangkan di dalam "Indah" Ridha menambah kesan "gelap" dari warna vokal bariton Arief dengan melodi-melodi panjang ala Binaural-nya Pearl Jam. Warna musik funky yang banyak masuk melaui Yosa bisa didengarkan pada "Terlalu", yang bergabung dengan komposisi kord punk ala musik grunge. Menghasilkan unifikasi dalam bentuk musik yang mirip dengan Pas Band pada masa rilis Indie[V]Duality.
Secara keseluruhan, got.ID bisa merangkum seperti apa influens mereka. Track-track dari demo yang total berisi 8 lagu tersebut menjelaskan root karakter musik Pearl Jam dari era Ten sampai Binaural. Musik yang keluar dari kerucut pengaruh musik masing-masing personal, sangat berisi dan jujur tanpa harus berusaha mirip dengan Pearl Jam. Meski pada akhirnya secara tidak langsung justru mereka menjadi bentukan band yang paling mirip dengan band yang lagunya masih sering mereka bawakan ketika konser tersebut. Tidak dalam versi mentahnya memang, tetapi landasan dan hasil yang keluar membuat mereka menjadi lebih progres dibanding band yang hanya menjiplak karakter suara Vedder dan mengklaim sebagai nu-Pearl Jam. Got.ID menghasilkan komposisi musik mereka sendiri. Secara sound dan soul musik mereka adalah hasil dari root mereka. Hal yang membuat pecinta musik "jujur" ala "grunge" pada awal 90-an bisa menjadi fans instan mereka. Highly recommended bagi pecinta musik alternatif berkualitas!
Tracks:
01. Orang Tua Itu 3:35
02. Terlalu 3:45
03. Fajar 4:02
04. Kosong 3:48
05. Indah 6:04
06. Terlanjur 2:11
07. Koboy (instrumental demo) 4:54
08. Lelah 4:11
Highlight:
Orang Tua Itu - Kombinasi antara gitar dengan vokal yang menjadikan musik ini lebih tebal melalui harmonisasi keduanya.
Fajar - Komposisi hirarkis antar-instrumen yang paten ditambah editing yang bagus menjadikan empat menit track ini sempurna.
Indah - Tak secerah judulnya, durasi enam menit menjadi berlipat ganda dengan alunan vokal yang gelap serta melodi panjang. Mike McCready berduet dengan Eddie Vedder di Nothing as it Seems? Atau Pink Floyd? Track yang paling apresiatif.
Lelah - Pearl Jam back in Ten era. Enuff said!
Overall:
I can't believe this record hasn't made out the label yet! What the fuck happened with our music industry?
*Berminat mencicipi demo mereka? Gw bagi sample-nya. Kirim email ke hilman_t@yahoo.com, kasi tau kemana gw musti kirim! For Free...
No comments:
Post a Comment